Rabu, 01 September 2010

Hidup Dikuasai Media Massa

Hidup Dikuasai Media

Media massa telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa dewasa ini bahkan ketergantungan manusia pada media massa sudah sedemikian besar.
Joseph Straubhaar & Robert La Rose dalam bukunya Media Now, menyatakan; the Avarege Person spend 2600 Hours per years watcing TV or listening to radio. That,s 325 eight-hourdays, a full time job. We spend another 900 hours with other media, including, newpaper, books, magazines, music, film, home video, video games and the internet, that about hours of media use – more time than we spend on anything else, including working or sleeping (straubhaar & La Rose, 2004 : 3)

Berdasarkan AC Nielsen Survey di tahun 1999 terlihat bahwa 61% sampai 91% masyarakat Indonesia gemar menonton televise. Lebih lanjut dijelaskan bahwa “hampir 8 dari 10 orang dewasa di kota-kota besar menonton televisi setiap hari dari 4 dari 10 orang mendengarkan radio” (Media Indonesia, 16 Nopember 1999). Hal ini menunjukkan bahwa menonton televisi merupakan aktivitas utama masyarakat yang seakan tak bisa ditinggalkan. Realitas ini sebuah bukti bahwa televisi mempunyai kekuatan menghipnotis pemirsa, sehingga seolah-olah televisi telah mempengaruhi seseorang melalui agenda settingnya.

Seperti yang telah kita semua ketahui, Media memang sudah menguasai kehidupan masyarakat terutama di wilayah perkotaan. Hal ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi yang telah membuat komunikasi semakin mudah, murah, dan cepat. Masalahnya, teknologi media bukan lagi sebagai rekan masyarakat untuk mempermudah komunikasi, namun juga menjadi momok bagi masyarakat karena malah membuat masyarakat tergantung padanya. Media mengekspose setiap sendi kehidupan masyarakat sehingga timbul masalah privasi. Selain itu, semakin tingginya tingkat ketergantungan masyarakat terhadap media akan menyebabkan secara tidak langsung media mengontrol masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar